Susi mengatakan, Plt (Pelaksana tugas) Kadisbudpar yang juga Sekda Kota Bogor Ade Sarip Hidayat, telah meminta agar Disbudpar menjadi instansi yang pertama melaksanakan Rebo Nyunda. “Seluruh PNS laki-laki menggunakan baju kampret dan pangsi, sedangkan wanitanya memakai kebaya, “ jelas Susi
Tidak hanya sebatas itu, lanjut Susi, pihaknya juga akan mengundang sejumlah seniman dan budayawan guna membicarakan langkah selanjutnya,yakni dibuatkan Perwali untuk program tersebut.
Sekedar informasi, dua minggu sebelumnya, pada saat Hardiknas, sejumlah seniman dan budayawan Bogor, berkumpul di lapangan Sempur, untuk mendeklarasikan Rebo Nyunda.
Setelah itu, para penggagas Rebo Nyunda ini menghadap Wakil Walikota Bogor, Usmar Hariman untuk mendapatkan dukungan. Bak gayung bersambut, Usmar pun ternyata merespon dengan baik, bahkan dia membubuhkan tandatangan di kain sepanjang 30 meter di halaman Balaikota, termasuk Kabid. Kebudayaan Disbudpar, R. Susilowati pun ikut menandatanganinya.
Rencana Disbudpar tersebut tentu saja membuat salah satu penggagas Rebo Nyunda, Dadang HP merasa lega, sebab budawayan Bogor ini pernah juga mendeklarasikan Kamis Nyunda untuk sekolah dasar di SD Gunung Gede, beberapa waktu lalu, namun ternyata tidak berjalan sesuai harapan.
“Saya sangat bersyukur dengan apa yang akan dilaksanakan oleh Disbudpar Kota Bogor. Mudah-mudahan dengan adanya Rebo Nyunda, bahasa Sunda yang dikhawatirkan akan punah tidak pernah terjadi di Dayeuh Pakuan,”pungkasnya.(redaksi)
Leave a Comment