“Rebo Nyunda” Akan Diawali Oleh Disbudpar Kota Bogor

BOGORnews, Program Rebo Nyunda  di Kota Bogor atau setiap hari Rabu  berpakaian dan berbahasa Sunda yang digagas para seniman dan budayawan Kota Bogor akan diawali oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bogor.
Rencananya pada Rabu 28 Mei mendatang,  seluruh aparat atau  PNS dilingkungan   Disbudpar Kota Bogor akan memulai Rebo Nyunda  dengan berpakaian sunda. “Rebo Nyunda yang digagas para Seniman dan budayawan akan kita laksanakan pada Rabu 28 Meni nanti, “ kata Kepala  Bidang Kebudayaan pada Disbudpar Kota Bogor R. Susilowati ketika membuka acara Pagelaran Perdana Wayang Golek di Kampung Tugu Wates, Kelurahan Sukaresmi Kecamatan Tanah Sareal, Jumat (23/5/2014) malam.

Susi mengatakan,  Plt (Pelaksana tugas) Kadisbudpar yang juga Sekda Kota Bogor Ade Sarip Hidayat, telah meminta agar Disbudpar menjadi instansi yang pertama melaksanakan Rebo Nyunda.  “Seluruh PNS laki-laki menggunakan  baju kampret dan pangsi, sedangkan wanitanya memakai kebaya, “ jelas Susi

Tidak hanya sebatas itu, lanjut Susi,  pihaknya juga akan mengundang sejumlah seniman dan budayawan guna membicarakan langkah selanjutnya,yakni dibuatkan Perwali untuk program tersebut.

Sekedar informasi, dua minggu sebelumnya, pada saat Hardiknas, sejumlah seniman dan budayawan Bogor, berkumpul di lapangan Sempur, untuk mendeklarasikan Rebo Nyunda.

Setelah itu, para penggagas Rebo Nyunda ini menghadap Wakil Walikota Bogor, Usmar Hariman untuk mendapatkan dukungan. Bak gayung bersambut, Usmar pun ternyata merespon dengan baik, bahkan  dia membubuhkan tandatangan di kain sepanjang 30 meter di halaman Balaikota, termasuk Kabid. Kebudayaan Disbudpar, R. Susilowati pun ikut menandatanganinya.

Rencana Disbudpar tersebut tentu saja membuat salah  satu penggagas Rebo Nyunda, Dadang HP merasa lega, sebab budawayan Bogor ini pernah juga mendeklarasikan Kamis Nyunda untuk sekolah dasar di SD Gunung Gede, beberapa waktu lalu, namun ternyata tidak berjalan sesuai harapan.

“Saya sangat bersyukur dengan apa yang akan dilaksanakan oleh Disbudpar Kota Bogor. Mudah-mudahan dengan adanya Rebo Nyunda, bahasa Sunda yang dikhawatirkan akan punah tidak pernah terjadi di Dayeuh Pakuan,”pungkasnya.(redaksi)

Leave a Comment