Mad Nur mengatakan, ambruk rumahnya terjadi sekitar pukul 20.00 wib,saat hujan deras yang disertai angin kencang melanda wilayah Bogor dan sekitar. “ Saat itu saya dan keluarga sedang berkumpul diruangan tengah rumah, tiba tiba rerumpunan pohon bambu yang berada dibelakang rumah roboh menimpa bagian atap rumah, “ kata Mad Nur.
Mad Nur dan keluarganya berhamburan ke luar rumah, untuk menghidari bagian atap rumah yang ambruk. “ Saya dan keluarga langsung ke luar rumah walaupun masih hujan deras, “ kata dia.
Sementara itu, Lurah Kencana Syafei R mengatakan, pertiwa rumah roboh yang menimpa warganya merupakan kedua kalinya dalam seminggu terakhir ini. Sebelumnya pada Selasa 10 Juni lalu, delapan rumah warga porak poranda diterjang angin puting beliung, “ kata Syafei.
Syafei mengatakan, pihaknya segera melaporkan kejadian tersebut kepada Camat Tanah Sareal, yang ditembuskan ke Dinas Tenaga Kerja Sosial dan Transmigrasi, serta Bagian Kemasyarakatan Sekretariat Daerah Kota Bogor.
“ Kami berharap Dinas Instansi terkait bisa secepatnya membantu warga kami untuk perbaikan rumah yang ambruk. “ pungkasnya. (redaksi)
Leave a Comment