“Setiap Relasi mendatangi masyarakat, tidak sedikit masyarakat menanyakan imbalannya. Mungkin ini kebiasaan dari tim sukses para caleg selalu menjanjikan imbalan berkaitan dengan uang, sehingga kami mengalami kesulitan ketika ada di lapangan, “ kata Thomas Kusnanrdar salah satu Relasi KPU Kota Bogor, saat menyampaikan keluhannya dalam kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Relasi di Cico Kelurahan Cimahpar Kecamatan Bogor Utara Kota Bogor, Sabtu (22/2/2014)
Thomas menuturkan pengalamannya saat mensosialisikan Pileg di satu Kelurahan di Kota Bogor “ Saat itu kami bicara hari “H”, yang akan dilaksanakan pada 9 April 2014, dan bagaimana tata cara pencoblosan, Namun, belum tuntas kami bicara, warga balik bertanya soal imbalan, ada uangnya, enggak,” tutur Thomas
Tidak hanya sekali saja, kata Thomas, setiap pihaknya mendatangi warga selalu menanyakan soal imbalan. “ Warga menyangka kami tim sukses Caleg, yang mungkin mereka selalu menjanjikan imbalan uang, “ kata Thomas.
Pengalaman serupa juga dialami oleh Relasi-Relasi lainnya. “ Memang benar berdasarkan pengalaman kami dilapangan, selau saja ada sebagian warga yang menanyakan imbalan. Ini menujukan masih rendahnya pendidikan politik di masyarakat, “ ujar D Dadang H. Padmadiredja.
Selain itu Dadang mengakui, masih banyak para pemilih yang belum mengenal sosok atau calon anggota Legislatif yang akan dipilihnya. “Mereka masih bingung dan belum tahu siapa yang bakal dipilihnya, apalagi dengan parpolnya,” kata dia.
Bimtek Relasi yang mengusung Tema Pendidikan Pemilih Pemilu Tahun 2014 Dalam Rangka Meningkatkan Partisipasi Masyarakat di Kota Bogor, dibuka Komisioner Divisi Hukum KPU Kota Bogor Siti Natawati yang sekaligus menjadi nara sumber Bimtek
Selain itu materi Bimtek disampaikan Komisioner KPU Bidang Perencanaan Anggaran dan Logistik, Edy Kholki Zaelani, Syamsudin, divisi teknik dan caetak, Ketua Panwaslu Kota Bogor, H. Rudy Rochyadi, serta dari akademisi.
Menjawab pertanyaan dari anggota relasi terkait sikap para caleg, menurut Siti, sebaiknya anggota relasi memberi jarak yang sama dengan semua caleg dan parpol. “Kita jangan dimanfaatkan, tapi kita yang harus memanfaatkan suasana tersebut agar tingkat partisipasi pemilih meningkat,”ujar Siti.
Sedangkan Edy Kholki, berharap dengan adanya relasi tingkat partisipasi pemilih meningkat dari Pemilu sebelumnya. “Kalau Pemilu 2009 sekitar 76 persen, kita berharap pada Pileg 2014 bisa meningkat 77 persen, begitu pula dalam Pilpres nanti,” harapnya. (redaksi)
Leave a Comment