Yana menuturkan, Murry terlihat sehat dan baik-baik saja sebelum meninggal. Murry juga tidak mengeluh sakit, bahkan beberapa hari sebelumnya sempat bermain musik hingga ke Pekalongan.
"Jam 04.30 WIB dia masih minta anaknya untuk mematikan AC karena dingin. Setelah dibaluri minyak kayu putih dan diselimuti, ia tidur dan sempat batuk-batuk, lalu langsung saja meninggal," tuturnya.
Murry sempat dibawa ke Rumah Sakit Permata, Bekasi. Namun nyawanya sudah tidak tertolong.
Sementara itu Keluarga, kerabat, sahabat dan penggemar mengantarkan jenazah Murry, penabuh drum band Koes Plus, ke tempat peristirahatan terakhirnya di Tempat Pemakaman Umum Pondok Rangon, Bekasi, pada Sabtu.
Personel Koes Ploes Yok dan Yon Koeswoyo ada diantara pengantar jenazah Murry. Penyanyi Ariel Tatum, musisi Ekki Soekarno, serta penyanyi dan psikolog Tika Bredaksino juga menghadiri pemakaman Murry.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) pun turut hadir. Jokowi tiba di pemakaman sekitar pukul 13.35 WIB. Ia sempat mengucapkan belasungkawa kepada keluarga Murry serta menaburkan bunga dan berdoa di pusara Murry.
Bagi Jokowi, semua dedikasi Murry bagi Koes Ploes akan terus melegenda. Jenazah Murry dimakamkan setelah dredaksilatkan di Mesjid Al-Muhajirin, tak jauh dari kediaman Murry, sekitar pukul 12.23 WIB.
Keluarga Murry nampak masih terpukul atas kepergian Murry. Rieske dan Anggi, anak pertama dan ke empat Murry, bahkan sempat pingsan. Anggi pingsan di sela-sela pemakaman ayahnya. Namun mereka menyatakan ikhlas melepas kepergian Murry.
"Kami ikhlas…Ibu paling shock, ngigau-ngigau, sempat juga pingsan-pingsan," kata anak ke dua Murry, Rico Valentino.
Kasmuri atau Murry Koes Plus meninggal dunia pada Sabtu (1/2) sekitar pukul 04.30 WIB. Pria yang lahir di Jember, Jawa Timur, pada 19 Juni 1949 itu meninggalkan empat anak dan lima cucu. Kasmuri atau Murry lahir di Jember, Jawa Timur, pada 19 Juni 1949. Ia merupakan satu-satunya personel grup musik Koes Plus yang bukan dari keluarga Koeswoyo.
Selain bermain musik, ia juga menciptakan lagu-lagu seperti "Pelangi", "Doa Suciku", "Bertemu dan Berpisah", "Hidup Tanpa Cinta", "Semanis Rayuanmu", "Kau Bina Hidup Baru", "Ayah dan Ibu", "Bujangan", "Pak Tani", "Mobil Tua" dan "Cubit-cubitan". (ant)