Mislah: “Saya Ikhlaskan Uangnya, Tapi Tolong Bendera PPP Dikembalikan”

BOGORnews, – Penipuan dengan modus memfasilitasi calon legislatif (caleg) untuk bertemu dengan  para konstituen mulai memakan korban. Mislah Haiti Noviar Ningsih, caleg dengan nomor pencoblosan 3 dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) untuk DPRD Kota Bogor pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 9 April 2014, telah ditipu seseorang yang mengaku bernama Asep.

“Meski saya mengalami  kerugian yang tidak seberapa, tapi saya khawatir penipuan semacam ini akan memakan korban lebih banyak lagi,” kata Mislah kepada bogornews.com, Kamis (30/1/2014).

Modus penipuannya begini. Asep, sang penipu itu, datang langsung ke rumah tinggal Mislah di jalan  Darulung, Bogor Utara. Mislah didampingi Jajak, Ketua Rukun Tetangga (RT) setempat  ketika menerima tamu yang mengaku sebagai orang yang kenal dekat dengan petinggi PPP Kota Bogor  dan pejabat teras Pemkot Bogor.
 
Dengan percaya diri Asep  bercerita tentang maksud dan tujuan silaturahminya . Secara runut dia pun  bertutur bahwa  di tempat tinggalnya di Rukun Warga (RW)  8/Bantarjati Kaum, Bogor Utara, Kota Bogor akan ada kegiatan pengajian yang dihadiri para warga  setempat.  

Kemudian dia menawarkan supaya Mislah  memanfaatkan forum pengajian warga tersebut untuk perkenalan pencalegan dirinya. Di akhir presentasinya kemudian dikatakan bahwa jika Mislah setuju dan tertarik, maka diwajibkan  mengeluarkan dana untuk keperluan pembelian perlengakapan dan konsumsi acara. Dan dananya dapat dibayar pada saat itu juga lewat dirinya.
 
Di sisi lain Asep pun menyanggupi ketika Mislah minta supaya  bendera PPP yang berukuran 3 x 1 meter dipasang di RW 8 dan membagi atau menyebarkan stiker kampanye Mislah kepada para warga. Untuk saling berhubungan, maka Asep dan Mislahpun  tukar menukar nomor telepon selular.

Cara bicara Asep cukup meyakinnan. Ciri-ciri lain berambut lurus, tinggi badan berukuran 156 cm, dan berpakaian rapih. Dia  menyebut nama-nama  para petinggi PPP Kota Bogor dan pejabat teras Pemkot Bogor. Dia juga bercerita dari masing-masing profil para pejabat tersebut dengan fasihnya. Bahkan,  dia juga mengaku pernah menjadi  kordinator pertemuan konstituen dengan salah satu pasangan  pada saat Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Bogor pada 14 September 2013 lalu.

“Cukup meyakinkan cara bicanya, sehingga saya percaya dan menyanggupi permintaannya berupa uang tunai dan barang-barang peraga kampanye pencalegan saya,”   cerita Mislah.

Pada saat hari pelaksanaan, Mislah sungguh kecewa sebab ketika datang kelokasi kegiatan, acara yang  semestinya berlangsung pada Rabu, 29 Januari 2014, pukul 16.00 wib, diRW 8/Bantarjati Kaum, ternyata sepi melomponng.

Jadi tidak ada kegiatan pengajian di kawasan tersebut. Asep pun tidak mengangkat telepon seluranya ketika dihubungi  berkali-kali dan tidak membalas pesan singkat (SMS) yang dikirim Mislah.  

Mislah tersenyum getir, sadar kalau dirinya ditipu. “Okelah pak Asep uang saya ikhlaskan ambil saja jika bapak memang membutuhkannya, tapi  atribut partai seperti bendera dan stiker parti bapak tidak membutuhkannya, jadi tolong dikembalikan,” tulis Mislah lewat SMS yang dikirim ke telepon selular Asep.  

Tetapi di balik itu semua ternyata ada hikmahnya, karena Mislah jadi berkenalan dengan warga Bantarjati Kaum. Alhasil, situasi itu pun dimanfaatkannya dengan membagi-bagi stiker kampanyenya. [] Zaz  

Leave a Comment