GSPB dan PWI Kota Bogor Launching Buku Kumpulan Carpon dan Sajak Sunda

BOGORnews, == Gerakan Sarebu Pikeun Buku (GSPB) bekerjasama dengan PWI Perwakilan Kota Bogor resmi melaunching buku kumpulan cerpen (cerita pendek) dan sajak dalam bahasa sunda.

Launching buku karya salah satu budayawan Bogor, Dadang H. Padmadiredja tersebut dihadiri Kepala Bagian Humas Sekretariat Daerah Kota Bogor Arie Sarsono Budiraharjo mewakili walikota Bogor,  Komisi Sastra pada Dewan Kesenian dan Kebudayaan (DK3B) Kota Bogor Ace Sumanta, dan sejumlah  budayawan dan seniman.

Selain itu juga disaksikan sejumlah donatur yang mendukung terbitnya buku tersebut. Buku kumpulan cerpen dan sajak sunda  itu diterbitkan oleh GSPB yang diketuai Shahlan Rasyidi.  Dalam buku tersebut memuat 7 cerpen diataranya berjudul Ajengan Anom, Bentang Tamansari, dan Kebon Raya. Sedangkan sajak berjumlah 15 sajak diantaranya berjudul, di Batutulis,  Bihari, Kiwari jeung nu bakal datang, Pegat Duriat, dan Malati Ceungceuman.

Kepala Bagian Humas Sekretariat Daerah Kota Bogor Arie Sarsono Budiraharjo yang mewakili Walikota Bogor menyampaikan apresiasi kepada GSPB dan Budayawan Dadang H. Padmadireja yang telah meluncurkan kumpulan cerpen  dan sajak – sajak sunda.   “Penerbitan buku kumpulan cerpen dan sajak berbahasa sunda merupakan upaya  untuk melestarikan budaya sunda, khususnya bahasa sunda, “ kata Arie.

Arie berharap, buku ini bisa dimanfaatkan oleh generasi muda khususnya kalangan pelajar sebagai bahan pembelajaran bahasa sunda.  “ Kita tahu bahasa sunda saat ini mulai ditinggalkan. Makanya, buku ini akan sangat membantu generasi muda untuk mempelajari bahasa sunda, “ kata Arie.

Ketua GSPB Shahlan Rasyidi mengatakan, terbitnya buku kumpulan capon (carita pondok) atau cerpen dan sajak berbahasa sunda karya Dadang H. Padmadiredja merupakan  kali kedua,  diterbitkan oleh GSPB. “ Pada tahun 2012 GSPB telah menerbitkan 1.500 buku buku Sejarah Bogor karya Almarhum Saleh Danasasmita dalam bahasa sunda, “ ujar Shahlan.
Menurut Shahlan, buku Sejarah Bogor dalam bahasa sunda telah dibagikan secara gratis ke SKPD (Satuan Kerja Perakat Daerah) Pemerintah Kota Bogor, masyarakat,  dan sekolah-sekolah yang ada di Bogor.  

Kedepan, lanjut Shahlan, pihaknya akan menerbitkan buku –buku lainnya seperti buku yang mengupas tentang tokoh-tokoh Bogor, dan buku cerita pewayangan dalam bahasa sunda.  
“GSPB yang dibentuk pada tahun  2012  merupakan  sebuah lembaga yang menghususkan mencetak buku-buku berbahasa sunda,”ungkapnya.

 Shahlan yang juga menjabat Ketua PEPADI (Persatuan Pedalangan Indonesia) Kota Bogor ini mengucapkan terima kasih kepada fihak-fihak yang telah membantu baik secara material maupun moral dengan terbitnya buku kumpulan carpon dan sajak sunda tersebut.

“Saya secara pribadi dan atas nama GSPB mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu terbitnya buku kumpulan cerpen dan sajak bahasa sunda, baik perorangan maupun pihak perusahaan dan para donatur lainnya,“ kata dia.

Sementara itu  Dadang H. Padmadiredja  penulis buku tersebut mengaku bangga  dan berharap karyanya yang berupa carpon  dan sajak dalam bahasa sunda ini bisa diterima masarakat.   “Mudah-mudahan bisa bermanfaat, karena hanya sebatas itulah kemampuan saya dalam mengarang,”  imbuhnya.

Menurut Dadang, buku kumpulan carpon dan sajak sunda ini baru dicetak 100 buah. Buku nanti akan dijual ke masyarakat,  dan uang yang terkumpul dari hasil penjualan akan digunakan untuk mencetak buku–buku lainnya. “Kalau buku Sejarah Bogor berbahasa sunda   kita dibagikan secara gratis, tapi untuk kumpulan carpon dan sajak sunda akan kita jual, “pungkasnya. (redaksi)

 
 

Leave a Comment