Apakah kamu pernah mendengar istilah CPM dan penjadwalan? Dalam dunia manajemen proyek, kedua hal ini sangat penting untuk membantu menyelesaikan proyek dengan efisien dan tepat waktu. Namun, apa sebenarnya CPM dan penjadwalan? Mengapa keduanya begitu penting? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Apa itu CPM?
CPM merupakan singkatan dari Critical Path Method. Metode ini biasanya digunakan dalam manajemen proyek untuk membantu memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu proyek. Dalam CPM, setiap kegiatan dalam proyek dipetakan ke dalam sebuah jaringan aktivitas. Setiap aktivitas memiliki estimasi waktu yang harus dilakukan, dan ada aktivitas-aktivitas yang harus diselesaikan sebelum aktivitas yang lain dapat dimulai.
Apa fungsi dari penjadwalan dalam CPM?
Penjadwalan sangat penting dalam CPM karena membantu menentukan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek. Dalam penjadwalan, aktivitas-aktivitas yang ada dalam jaringan aktivitas ditempatkan dalam urutan yang logis dan ditentukan berdasarkan hubungan antar aktivitas tersebut. Dalam penjadwalan, kita dapat menentukan waktu awal dan waktu akhir dari setiap aktivitas, serta menentukan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan seluruh proyek.
Bagaimana cara menggunakan CPM dalam penjadwalan proyek?
- Pertama-tama, kita harus mengidentifikasi seluruh aktivitas yang ada dalam proyek.
- Setelah itu, kita harus menentukan urutan logis untuk setiap aktivitas tersebut.
- Kemudian, kita harus memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap aktivitas.
- Setelah semua aktivitas dan estimasi waktu ditentukan, kita dapat memulai penjadwalan dengan menggunakan CPM.
- Dalam CPM, kita dapat menentukan waktu awal dan waktu akhir dari setiap aktivitas berdasarkan hubungan antar aktivitas tersebut.
- Setelah itu, kita dapat menentukan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan seluruh proyek.
Apa contoh penggunaan CPM dalam penjadwalan proyek?
Contoh penggunaan CPM dalam penjadwalan proyek adalah sebagai berikut:
Sebuah perusahaan ingin membangun sebuah gedung baru. Ada beberapa aktivitas yang harus dilakukan untuk menyelesaikan proyek ini, yaitu:
- Merancang dan mengajukan rencana ke pihak berwenang.
- Memperoleh izin dari pihak berwenang.
- Membangun pondasi.
- Membangun struktur gedung.
- Menyelesaikan interior dan eksterior gedung.
- Melakukan pemeriksaan keselamatan dan kualitas gedung.
Setiap aktivitas memiliki estimasi waktu yang harus dilakukan, yaitu:
- Merancang dan mengajukan rencana ke pihak berwenang: 2 bulan
- Memperoleh izin dari pihak berwenang: 1 bulan
- Membangun pondasi: 3 bulan
- Membangun struktur gedung: 6 bulan
- Menyelesaikan interior dan eksterior gedung: 4 bulan
- Melakukan pemeriksaan keselamatan dan kualitas gedung: 1 bulan
Dengan menggunakan CPM, kita dapat menentukan urutan logis untuk setiap aktivitas tersebut. Berikut adalah jaringan aktivitas untuk proyek ini:
Dalam jaringan aktivitas tersebut, kita dapat menentukan waktu awal dan waktu akhir dari setiap aktivitas berdasarkan hubungan antar aktivitas tersebut. Setelah itu, kita dapat menentukan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan seluruh proyek. Dalam contoh ini, waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan seluruh proyek adalah 16 bulan.
Kesimpulan
CPM dan penjadwalan sangat penting dalam manajemen proyek karena dapat membantu menyelesaikan proyek dengan efisien dan tepat waktu. Dengan menggunakan CPM, kita dapat memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu proyek. Sedangkan, penjadwalan membantu menentukan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap aktivitas dalam proyek. Dalam penjadwalan, kita dapat menentukan waktu awal dan waktu akhir dari setiap aktivitas, serta menentukan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan seluruh proyek.
Leave a Comment