"Saya kenal baik dengan Pak Jokowi cukup lama. Dan dengan beliau saya siap untuk bekerjasama mengatasi banjir, atasi macet. Kepala daerah harus membuat poros perbaikan bagi warganya," ujar Bima saat mengisi seminar 'Reformasi Birokrasi dan Peran Mahasiswa' di Universitas Paramadina, Jakarta Selatan, Rabu (19/2).
Bima menilai permasalahan Bogor dan Jakarta relatif sama. Kemacetan dan banjir merupakan masalah paling krusial di Kota Bogor. Selain itu, menjamurnya pedagang kaki lima dan sistem angkutan umum yang berantakan harus segera diatasi.
"Apalagi image kota Bogor sebagai penyebab banjir Jakarta. Bogor juga sebagai kota seribu Angkot. Kalau sekarang ada yang bilang seperti itu saya cubit nanti," seloroh Bima.
Politisi PAN itu juga mengaku, sebelum maju sebagai calon WaliKota, telah menemui Jokowi untuk berdiskusi dan belajar dalam mengatasi masalah-masalah tersebut. Tak luput, foto dia saat Jokowi masih menjabat Wali Kota Surakarta juga ditampilkan.
"Pak Jokowi masih ingat gambar ini? Ini saat saya belajar ke Pak Jokowi bagaimana beliau mampu merelokasi para pedagang kaki lima tanpa harus dengan cara-cara keras. Saya juga belajar bagaimana beliau menata Kota Solo menjadi lebih tertib," beber Bima.
Bima berharap kerjasamanya dengan Jokowi tidak berakhir tahun ini, lantaran isu pencapresan Jokowi santer beredar.
"Saya siap bekerjasama dengan Pak Jokowi mengatasi banjir dan macet, tapi itupun kalau Jokowi masih jadi gubernur. Kalau sudah ke istana ya lain lagi sistemnya kan mas (Jokowi)," celetuk Bima kepada Jokowi sembari tertawa
Mendengar hal itu, Jokowi yang juga hadir dalam rangkaian peringatan Dies Natalis Universitas Paramadina hanya melemparkan senyum dan enggan berkomentar. Keriuhan peserta seminar pun menenggelamkan tawa Jokowi yang tertahan.(red)