Sementara itu Kabid Kebusayaan pada Dinas Pariwisata Kota Bogor, R. Susilowati yang membuka kegiatan tersebut mewakili Walikota Bogor mengatakan, Pasanggiri Membaca Sajak Sunda tersebut merupakan kerjasama Disbudpar Kota Bogor dengan Dewan Kesenian dan Kebudayaan Kota Bogor (DK3B) untuk menumbuhkembangkan Kecintaan kepada sastra Sunda. Ini juga merupakan bukti bahwa program-program Disbudpar sangat peduli dengan kearifan lokal.
“Peserta terbaik membaca Sajak Sunda pada Pasanggiri ini akan jadi Pembaca Pantun Pacilong pada Sidang Paripurna Istimewa DPRD Kota Bogor pada tanggal 3 Juni nanti,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana. Ace Sumanta menjelaskan, para peserta yang sudah mendaftar ada sekitar 35 orang, namun karena banyak calon peserta yang juga menjadi panitia dalam beberapa kegiatan HJB ke 532, yang datang hanya 16 orang.
Masih kata Ace, selain membacakan Pantun Ngadegna Dayeuh Bogor karya Pa Cilong, sebagai pantun wajib. peserta juga membaca beberapa sajak karangan para penyair Bogor sebagai sajak pilihan, yakni Di Panggung RRI karya Pram A. Sastra, Uga Pajajaran ( Ace Sumanta), Bihari, Kiwari jeung Nu Bakal Datang (Dadang HP) serta Mulang karya Ade Sutisna.
Sebagai pembaca terbaik ke 2, Suherman dari SDN Pajajaran, terbaik ke 3 Dini Wardinti (SDN Kesatuan) Dety Suherny (Kesatuan) Neneng T. Yuniarti (SMAN 4), Enggar Dyah Puntadewi (SDN.Kesatuan). Pasanggiri Membaca Sajak Sunda ini juga diisi tampilan pupuh dari murid SD Kesatuan Kota Bogor.(dhp/red)
Leave a Comment