“ Sejak dideklarasikannya gerakan “ Rebo Nyunda”, pada Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Jum’at 2 Mei lalu, ‘ telah terkumpul 500 tandatangan warga Kota Bogor yang mendukung gerakan Rebo Nyunda, “ kata salah satu penggas Rebo Nyunda Dadang H. Padmadiredja, di Kantor PWI Kota Bogor, Minggu (4/4/2014)
Dadang mengatakan, pihaknya mentargetkan 1000 tandatangan, sebagai wujud dukungan terhadap setiap hari Rabu berbahasa sunda dan mengenakan pakaian sunda di Kota Bogor. “Rebo Nyunda dimaksudkan untuk mengingatkan pentingnya penggunaan bahasa sunda yang sekarang ini sudah amat jarang digunakan di Kota Bogor, khususnya di kalangan generasi muda, “ ungkap Dadang.
Dukungan terhadap gerakan Rebo Nyunda ditandatangani diatas kain putih sepanjang 30 meter. Selain penandatangan di kain putih, juga ditantangani diatas secarik kertas. “Nanti kumpulan tandatangan tersebut akan kita serahkan kepada Walikota Bima Arya dan Ketua DPRD Mufti Faoqi, “ ujar Dadang.
Rebo Nyunda dideklarasikan oleh puluhan seniman dan budayawan Kota Bogor di Saung Sanajan, Lapangan Sempur Kecamatan Bogor Tengah Kota Bogor bertepatan dengan Hardiknas 2 Mei lalu. Rebo Nyunda digagas Budayawan dan Seniman Kota Bogor yakni Dadang H. Padmadiredja, dan Tjetjep Toriq.
Mengenai kegiatan Pasang Giri Mojang dan Jajaka (Moka) Tjetjep Toriq berharap kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dsbudpar) Kota Bogor agar membuat persyaratan, bisa berbahasa sunda untuk peserta Mojang dan Jajaka (Moka) tahun 2014. “Namanya saja mojang dan jajaka, masa tidak bisa berbahasa Sunda,” tukasnya. (redaksi)
Leave a Comment