Respon Wakil Walikota Bogor disampaikan ketika menerima kunjungan para budayawan dan seniman Bogor yang dipimpin Wahyu Affandi Suriadinata atau lebih dikenal Wahyu Kujang, di Balaikota Bogor, Rabu (7/4/2014)
Tidak itu saja, Wakil Walikota Usmar Hariman merespon 14 point yang diusulkan para seniman dan budayawan. “ Saya minta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dsbudpar) Kota Bogor untuk menindaklanjutinya, “ kata Usmar.
Dalam pertemuan tersebut Disbudpar diwakili Kepala Bidang Kebudayaan R.Susilowati. “ Ini usulan yang sangat baik sejalan dengan misi dan visi kami saat kampanye. yakni menjadikan Kota Bogor Bisa dalam berbagai hal antara lain seni dan budaya Sunda,”ujarnya.
Pada kesempatan Usmar menanyakan baju yang harus dipakai pada hari setiap Rabu. “Sebaiknya kampret, pangsi dan totopong, hanya saja warnanya tidak hitam, warna putih mungkin jauh lebih cocok mengingat posisi bapak sebagai papayung Bogor, (Pemimpin Bogor-red) ”kata Wahyu, diplomatis.
Sementara Ke empat belas point yang diusulkan Kujang Raja bermata holing 9 sebagai “kompensasi” sakit hati atas dibangunnya Hotel Amarosa yang tingginya melebihi Tugu Kujang. Menanggapi hal itu Usmar mengatakan, pihaknya sudah merencanakan membuat Tugu di Jalan Tol Jagorawi tepatnya di lokasi Tugu Adipura dengan pemandangan Gunung Salak langsung.
“Kami sedang meminta para sarjana landscape IPB untuk merancangnya,’ tegas Usmar. Sedang mengenai Museum Kesajarahan Pajajaran, Gedong Kesenian, pusat budaya dan sentra industri khas Kota Bogor yang representatif,
Menurut Usmar, lokasnya kemuningkinan bekas kantor RPH atau pejagalan yang luasnya sekitar 5 hektar di Jalan Dadali Kota Bogor. Demikian juga dengan keinginan adanya Gapura, penampilan seni kecapi suling di Balaikota serta yang lainnya, Usmar menanggapinya dengan serius. “ Ini ide yang bagus tolong diprogramkan oleh Disbudpar,“ pinta Usmar.
Usmar berjanji, memfasilitasi program pengembangan seni dan budaya sunda. “ Pokoknya akan saya bantu jangan sampai program terganjal
Sementara itu. Kabid Kebudayaan Disbudpar Kota Bogor, R. Susilowati mengaku gembira dengan usulan tersebut. Pada prinsipnya, lanjut Susi, Disbudpar sendiri menyambut baik usulan-usulan tersebut, namun ada beberapa kendala terkait kebijakan birokrasi. Terkait penguasaan bahasa Sunda bagi Mojang dan Jajaka, sedang diupayakan semaksimal mungkin, karena pengusaan bahasa Sunda juga menjadi syarat mutlak di tingkat Jawa Barat.
Pertemuan diakhiri dengan penanda-tanganan Wakil Walikota Bogor, Usmar Hariman diatas kain sepanjang 30 Meter yang dibentangkan dihalaman Balaikota Bogor Usmatr menandatangani kain putih itu sebagai bentuk dukungan terhadap usuilan para seniman dan budayawan yang mengusulkan “Rebo Nyunda” (redaksi)
Leave a Comment