Yustikarin Siswi SD Pajajaran
Yustikarin saat ditanya oleh pembawa acara Launching Buku Kumpulan Carpon (Carita Pondok) dan sajak sunda karya Tjetjep Toriq dengan bahasa sunda tidak bisa menjawabnya dengan bahasa sunda, tapi malah menjawabnya dengan bahasa Indonesia.
Namun jangan ditanya soal membaca sajak Sunda, dia memang terbilang piawai. Yustika, meraih pembaca terbaik pertama saat Pasanggiri Maca Sajak Sunda yang diselenggarakan Forum Budaya Bogor pimpinan Drs. Deddy Roamer di Museum Perjuangan Bogor, setahun yang lalu.
Saat Launching Buku Kumpulan Carpon dan Sajak Sunda karya Dadang H. Padmadiredja Yustikarin tampil membacakan sajak sunda. Penjiwaannya terhadap sajak Sunda yang berjudul Kiwari, Bihari jeung nu bakal datang karangan Dadang H. Padmadiredja terbilang prima.
Buktinya, hampir semua yang hadir di acara peluncuran buku terkesima saat dia membacakan bait demi bait sajak yang menceritakan kondisi Cisadane dan Ciliwung sejak masa Pajajaran hingga sekarang ini.
Penampilan Yustikarin ini mendapat apresiasi dari Ketua PWI Perwakilan Kota Bogor, H. Tarwono. “Saya sempat merinding,”ujarnya singkat.
Hal senada juga diungkapkan salah seorang tamu undangan lainnya, Goemiati (47) yang duduk di belakangnya. Dengan seksama dia memperhatikan, saat Yusti beraksi membaca dengan penuh perasaan sajak yang dibacanya. Usai Yusti menyelesaikan tugasnya, Goemiati bergumam, dengan bahasa Sunda.
“Teu nyangka pinter pisan maca sajakna,” ungkapnya dalam bahasa Sunda. Selesai membaca sajak, Yusti dihadiahi buku kumpulan carpon oleh penulisnya Dadang H. Padmadiredja.
Leave a Comment