“ Kita telah membagikan “Celemek” yang terbuat dari kemasan makanan dan minuman dan masker kepada para pedagang, “ kata Kepala Sekolah SDN Polisi 4 Kota Bogor Yayah Komariah di Kantornya Senin (3/2/2014).
Yayah menyebutkan, pembagian “Celemek” atau penutup bagian depan badan. sebagai bentuk dari ramah lingkungan dengan memanfaatkan barang barang bekas yang terbuat dari kemasan makanan dan minuman.
Selain itu, lanjut Yayah, pihaknya juga melarang para pedagang disekitar sekolah untuk tidak menggunakan plastik berwarna hitam untuk membungkus makanan dijualnya. Hal ini untuk menghindari efek yang ditimbulkan dari pembungkus kantong plastik,. Karena, plastik berwarna hitam atau kantong kresek berwarna hitam tidak memenuhi syarat kesehatan.
“Kita ketahui bahwa plastik hitam mengandung zat adiktif yang bersifat karsinogenik yang bisa menimbulkan kanker, dan tentunya sangat berbahaya, sesuai peringatan resmi yang dikeluarkan oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), “ ungkap Yayah.
Menurut Yayah, pembinaan terhadap pedagang jajanan di sekolah tidak hanya sebatas itu. “Kita telah menunjuk Ketua kelompok Pedagang Kaki Lima (PKL) dilingkungan Sekolah. Kedepan, kita akan bekerjasama dengan Dinas instansi terkait seperti Dinas Kesehatan, Kantor Koperasi maupun Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) untuk melakukan pembinaan lebih lanjut, “ ujarnya.
Sebelumnya, kata Yayah, pihaknya juga telah menggulirkan program Sasapo (Satu Siswa Satu Pohon) dan Tabulapot (Tanaman Buat Dalam Pot) “Program ini kita gulirkan untuk mensiasati kekurangan lahan dilingkungan Sekolah. Kita juga menganjurkan kepada para siswa agar membawa air pencucian beras untuk menyiram tanaman, sehingga tanaman bisa tumbuh dan subur, “paparnya.
Selain itu, tambah Yayah, pihaknya juga menganjurkan kepada para siswa agar membawa minyak jelantah yang akan diolah menjadi bio diesel untuk membantu Pemerintah Kota Bogor dalam penyediaan bahan bakar bus Trans Pakuan. (redaksi)
Leave a Comment