Efek samping obat tradisional relatif kecil jika digunakan secara tepat, yang meliputi :
Kebenaran bahan Tanaman obat di Indonesia terdiri dari beragam spesies yang kadang kala sulit untuk dibedakan satu dengan yang lain. Kebenaran bahan menentukan tercapai atau tidaknya efek terapi yang diinginkan.
Ketepatan dosis Tanaman obat, seperti halnya obat buatan pabrik memang tak bisa dikonsumsi sembarangan. Tetap ada dosis yang harus dipatuhi, seperti halnya resep dokter. Buah mahkota dewa, misalnya, hanya boleh dikonsumsi dengan perbandingan 1 buah dalam 3 gelas air. Sedangkan daun mindi baru berkhasiat jika direbus sebanyak 7 lembar dalam takaran air tertentu
Ketepatan waktu penggunaan Kunyit diketahui bermanfaat untuk mengurangi nyeri haid dan sudah turun-temurun dikonsumsi dalam ramuan jamu kunir asam yang sangat baik dikonsumsi saat datang bulan, Akan tetapi jika diminum pada awal masa kehamilan beresiko menyebabkan keguguran. Hal ini menunjukkan bahwa ketepatan waktu penggunaan obat tradisional menentukan tercapai atau tidaknya efek yang diharapkan.
Ketepatan cara penggunaan Satu tanaman obat dapat memiliki banyak zat aktif yang berkhasiat di dalamnya. Masing-masing zat berkhasiat kemungkinan membutuhkan perlakuan yang berbeda dalam penggunaannya. Sebagai contoh adalah daun Kecubung jika dihisap seperti rokok bersifat bronkodilator dan digunakan sebagai obat asma. Tetapi jika diseduh dan diminum dapat menyebabkan keracunan / mabuk
Ketepatan telaah informasi Perkembangan teknologi informasi saat ini mendorong derasnya arus informasi yang mudah untuk diakses. Informasi yang tidak didukung oleh pengetahuan dasar yang memadai dan telaah atau kajian yang cukup seringkali mendatangkan hal yang menyesatkan. Ketidaktahuan bisa menyebabkan obat tradisional berbalik menjadi bahan membahayakan.
Berikut ini beberapa resep obat alami :
Allergi
Resep pertama Bahan yang digunakan adalah Daun sambiloto ½ genggam, Daun meniran ½ genggam, Daun kumis kucing ½ genggam, Temulawak 2 jari
Cara membuat :
Semua bahan direbus dengan 4 gelas air hingga tersisa 2 gelas. Minum 2 kali sehari 1 gelas.
Resep kedua Bahan yang digunakan adalah Asam kawak 10 gr, Rimpang temulawak 20 gr, Gula aren secukupnya
Cara membuat :
Temulawak diiris tipis. Semua bahan direbus dalam 2 gelas air hingga airnya tinggal 1 gelas. Minum ramuan sekaligus. Lakukan setiap hari selama 5 hari berturut-turut.
Resep ketiga Bahan yang digunakan adalah Daun sambiloto 50 gr, Daun ketepeng kebo 25 gr, Serbuk belerang 1 gr
Cara membuat :
Semua bahan ditumbuk, ditambahkan minyak kelapa dan panaskan. Oleskan pada bagian yang terkena eksim.
Asma
Resep pertama Bahan yang digunakan adalah Daun sirih (Piper betle L.) 25 gr, Daun bidara upas (Merremia mammosa) 25 gr, Madu secukupnya
Cara membuat :
Daun sirih dan daun bidara upas direbus dengan 11/2 gelas air hingga mendidih, setelah dingin minum. Minum 3 x sehari 1-2 sendok makan. Agar lebih enak bisa ditambahkan madu secukupnya.
Resep kedua Bahan yang digunakan adalah Air panas jeruk nipis 2 sendok makan, Gula batu secukupnya, Air panas 1 gelas
Cara membuat :
Semua bahan dicampur menjadi satu dan diminum selagi masih hangat. Minum 3 x sehari @ 1 sendok makan.
Resep ketiga Bahan yang digunakan adalah Daun sirih (Piper betle L.) 5 lembar, Lada (Piper nigrum L.) 1 sendok the
Cara membuat :
Daun sirih dan lada ditumbuk sampai halus dan pakai untuk param di seluruh dada.
ASAM URAT
Resep ini menggunakan Daun salam (syzigium polyanthum) 10 lembar
Cara membuat :
Daun salam dicuci dan direbus dengan 400 cc air hingga dan tersisa separuh. Saring dan minum selagi masih hangat.
Silahkan kunjungi terus bogornews.com untuk mendapatkan resep obat tradisional lainnya dan semoga iniformasi ini dapat bermanfaat bagi anda dan keluarga serta orang orang yang membutuhkan. Jika anda memiliki informasi resep obat tradredaksinal yang ingin anda informasikan pada bogornews.com silahkan kirimkan melalui email : [email protected]
Leave a Comment