Mobil listrik dipilih menjadi salah satu alternatif karena dianggap ramah lingkungan, hemat dan rendah tingkat kecelakaannya. “Kita ingin menyinkronkan moda transportasi yang ada di Kota Bogor. Kita perlu masukan-masukan yang reliable,” kata Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto saat menerima audensi tim mobil listrik, di Balaikota Selasa (13/5/2014).
Turut hadir dalam audiensi Kepala Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kota Bogor Suharto dan East Java Representative PT Grain Syukur Hidayat.
Sejauh ini, kata Bima masih mempertimbangkan antara penggunaan mobil listrik atau penggunaan mobil dengan BBG (Bahan Bakar Gas). “Kita sedang elaborasi sistem angkutan umum yang ramah lingkungan. Kami sangat tertarik. Ada beberapa pilihan,” ujar Bima.
Manager Pemasaran PT Grain Haryanto Setiawan menjelaskan, bahwa mobil listrik menjadi salah satu alternatif yang menarik karena banyaknya keuntungan dibanding mobil konvensional. Mobil listrik dipilih karena keunggulannya, yakni low noise, low accident, low full cost dan no emission.
Haryanto menjelaskan bahwa dengan biaya Rp10 ribu, mobil listrik dapat melaju sejauh 100 Km. Dengan perhitungan biaya listrik yang dikeluarkan untuk mengisi baterai maksimal 6 jam.
Saat ini kami sedang berkonsentrasi untuk di Pulau Jawa. Karena Pulau Jawa dan Bali merupakan pulau dengan konsumsi BBM paling tinggi di Indonesia dengan jumlah penggunaan mobil pribadi paling tinggi,” papar Haryanto.(redaksi)
Leave a Comment