BOGORnews,== Menteri Koperasi dan UKM RI Syarief Hasan meluncurkan Program Strategis Penataan Kawasan Pedagang Kaki Lima (PKL) di Kota Bogor. Kementerian Koperasi dan UKM telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 1.125 miliar untuk penataan PKL itu. Peluncuran program dilakukan dalam rangkaian kunjungan kerja ke Kota Bogor, yang dipusatkan di GOR Pajajaran Kecamatan Tanah Sareal Kota Bogor, Jum’at (14/2/2014)
Program Strategis yang diluncurkan adalah Program Penataan Kawasan PKL yang dikelola tiga koperasi di Kota Bogor. Tiga koperasi tersebut adalah KSU Pedagang Bhinek, KAU Pedagang Selobang, dan Koperasi Konsumen Batu Tulis Raya (Baraya). Dari program tersebut, setiap koperasi akan menerima kucuran bantuan sebesar Rp 375 juta.
Dalam kesempatan yang sama juga diluncurkan Program Revitalisasi Pasar Tradisional di Kabupaten Bogor, yaitu KSU Tegar Mandiri dan Koperasi Usaha Eko Desa Mitra Karya Tani.
“Saya ingin pasar tradisional di seluruh wilayah Indonesia lebih meningkat kualitasnya, tidak terlalu jauh dengan kualitas pasar modern, sehingga pembeli akan merasa nyaman saat berada di pasar,” ujar Syarief
Dalam kunjungan tersebut, Syarief juga memberikan arahan dan pembekalan kepada 500 pengurus Koperasi dan Pelaku Usaha. Syarief juga memberikan apresiasi dan penghargaan kepada Koperasi dan UKM dalam bentuk penyerahan secara simbolis KUR dari Perbankan kepada 10 debitur dari perbankan, penyerahan kredit dari LPDB-KUMKM kepada UKM, penandatanganan Prasasti Penataan Sarana Usaha PKL dan Prasasti Pasar Tradisional.
Selain itu juga diserahkan sertifikat “Penataan Toko Koperasi Ritel Modern” kepada KSU Rukun Sentosa, penyerahan paket sembako sebanyak 1000 paket kepada perwakilan masyarakat pra sejahtera dan penyematan tanda peserta Bimbingan Teknis.
Hadir dalam acara tersebut Deputi Pemasaran dan Jaringan Usaha Kementrian Koperasi dan UKM Emilia Suhaimi, Wakil Walikota Achmad Ru’yat, Asisten Administrasi Kemasyarakatan dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kota Bogor Azrin Syamsudin, dan Kepala Kantor Koperasi dan KUKM Kota Bogor Hidayat Yudha Priyatna.
Emilia menyebutkan sepanjang tahun 2009 sampai 2013 Kementerian Koperasi dan UKM telah mengalokasikan APBN sebesar 472 miliar untuk Program Revitalisasi kepada 472 Pasar Tradisional yang dikelola Koperasi. Sedangkan untuk tahun 2014 telah dialokasikan APBN sebesar Rp 54 Miliar untuk merevitalisasi 60 pasar Tradisional. “Jumlah ini merupakan yang terbanyak sepanjang periode kabinet yang pernah ada” ungkapnya. (redaksi)
Program Strategis yang diluncurkan adalah Program Penataan Kawasan PKL yang dikelola tiga koperasi di Kota Bogor. Tiga koperasi tersebut adalah KSU Pedagang Bhinek, KAU Pedagang Selobang, dan Koperasi Konsumen Batu Tulis Raya (Baraya). Dari program tersebut, setiap koperasi akan menerima kucuran bantuan sebesar Rp 375 juta.
Dalam kesempatan yang sama juga diluncurkan Program Revitalisasi Pasar Tradisional di Kabupaten Bogor, yaitu KSU Tegar Mandiri dan Koperasi Usaha Eko Desa Mitra Karya Tani.
“Saya ingin pasar tradisional di seluruh wilayah Indonesia lebih meningkat kualitasnya, tidak terlalu jauh dengan kualitas pasar modern, sehingga pembeli akan merasa nyaman saat berada di pasar,” ujar Syarief
Dalam kunjungan tersebut, Syarief juga memberikan arahan dan pembekalan kepada 500 pengurus Koperasi dan Pelaku Usaha. Syarief juga memberikan apresiasi dan penghargaan kepada Koperasi dan UKM dalam bentuk penyerahan secara simbolis KUR dari Perbankan kepada 10 debitur dari perbankan, penyerahan kredit dari LPDB-KUMKM kepada UKM, penandatanganan Prasasti Penataan Sarana Usaha PKL dan Prasasti Pasar Tradisional.
Selain itu juga diserahkan sertifikat “Penataan Toko Koperasi Ritel Modern” kepada KSU Rukun Sentosa, penyerahan paket sembako sebanyak 1000 paket kepada perwakilan masyarakat pra sejahtera dan penyematan tanda peserta Bimbingan Teknis.
Hadir dalam acara tersebut Deputi Pemasaran dan Jaringan Usaha Kementrian Koperasi dan UKM Emilia Suhaimi, Wakil Walikota Achmad Ru’yat, Asisten Administrasi Kemasyarakatan dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kota Bogor Azrin Syamsudin, dan Kepala Kantor Koperasi dan KUKM Kota Bogor Hidayat Yudha Priyatna.
Emilia menyebutkan sepanjang tahun 2009 sampai 2013 Kementerian Koperasi dan UKM telah mengalokasikan APBN sebesar 472 miliar untuk Program Revitalisasi kepada 472 Pasar Tradisional yang dikelola Koperasi. Sedangkan untuk tahun 2014 telah dialokasikan APBN sebesar Rp 54 Miliar untuk merevitalisasi 60 pasar Tradisional. “Jumlah ini merupakan yang terbanyak sepanjang periode kabinet yang pernah ada” ungkapnya. (redaksi)
Leave a Comment