Kenali Efek Samping Obat Herbal

bogornews.com

0 Comment

Link
Kenali Efek Samping Obat Herbal
Kenali Efek Samping Obat Herbal – Penggunaan obat herbal yang berlebihan ternyata dapat menimbulan efek
samping juga, pemberian yang berlebih dengan melebihi kadar yang
ditentunya tentu akan berpengaruh pada salah satu organ tubuh. Untuk itu
teliti sebelum membeli adalah langkah aman untuk melihat kandungan obat
herbal.Secara umum bahkan telah teruji. Obat herbal sebenarnya
sangat aman untuk tubuh walaupun dalam proses penyembuhannya memakan
waktu yang lama, namun secara keseluruhan akan memperbaiki system tubuh
yang mengalami kerusakan.

Berikut ini kami sampaikan beberapa tips untuk meminimalkan efek samping dari obat herbal, dan cara mudah
mengenali obat herbal yang akan kita konsumsi.

Menurut www.suaramedia.com, tanaman obat terbagi ke dalam dua
macam. Pertama, herbal yang sudah dikeringkan, atau disebut simplisia.
Kedua, tanaman yang masih segar, atau langsung dipetik dari pohonnya,
sehingga kadar air yang dikandungnya masih banyak. Penggunaannya bisa
sebagai obat dalam (diminum/ oral) atau obat luar/ topikal (dioleskan,
digosok, maupun untuk obat pijat).

Pada prinsipnya, pengobatan herbal dapat memiliki potensi efek samping yang sama dengan obat-obatan
sintetis. Pengobatan herbal, yang menggunakan bagian-bagian tanaman
(akar, daun, batang, dll), mengandung zat-zat aktif yang bisa saja
berpotensi merugikan tubuh. Tubuh kita tidak dapat membedakan apakah
zat-zat aktif itu berasal dari obat pabrik atau dari ekstrak tanaman
herbal .

Beberapa tanaman herbal dapat mengakibatkan masalah
serius pada orang-orang dengan kondisi tertentu, misalnya orang yang
menjalani operasi pembedahan, anak-anak, ibu hamil, dan orang lanjut
usia. Beberapa tanaman herbal juga berpengaruh terhadap organ-organ
tertentu pada semua orang.

Diperlukan kehati-hatian dalam menggunakan tanaman untuk pengobatan. Untuk meminimalkan efek samping
pengobatan herbal, langkah-langkah berikut dapat dilakukan ketika kita
akan menggunakan tanaman untuk pengobatan:

Tanaman yang mirip

Hati-hati mengidentifikasi jenis tanaman karena banyak tanaman yang mirip.
Biasanya, tanaman yang termasuk dalam satu famili ada yang memiliki
kemiripan dalam ciri-ciri fisiknya.

Kenali nama dengan teliti

Nama tanaman yang baku adalah nama ilmiah (nama latin, nama botani), nama
daerah dan perdagangan seringkali rancu dan tumpang tindih.

Waktu pengumpulan/ panen

Waktu, cara pemanenan dan penanganan bahan setelah panen merupakan periode
kritis yang sangat menentukan kualitas dan kuantitas hasil tanaman. Oleh
karena itu waktu, cara panen dan penanganan tanaman yang tepat dan
benar merupakan faktor penentu kualitas dan kuantitas. Setiap jenis
tanaman memiliki waktu dan cara panen yang berbeda. Tanaman yang dipanen
buahnya memiliki waktu dan cara panen yang berbeda dengan tanaman yang
dipanen berupa biji, rimpang, daun, kulit dan batang. Begitu juga
tanaman yang mengalami stres lingkungan akan memiliki waktu panen yang
berbeda meskipun jenis tanamannya sama.

  • Daun dipetik saat tanaman berbunga s/d buah belum masak.
  • Bunga dikumpulkan sebelum atau setelah mekar.
  • Buah dipetik dalam keadaan masak.
  • Biji dikumpulkan dari buah masak sempurna.
  • Akar, rimpang, umbi dan umbi lapis waktu tanaman tidak tumbuh lagi.

Pencucian dan pengeringan

Bahanobat yang sudah dikumpulkan segera dicuci bersih, sebaiknya dengan air
yang mengalir. Setelah bersih, dapat segera dimanfaatkan bila diperlukan
pemakaian bahan segar. Namun, bisa pula dikeringkan untuk disimpan dan
digunakan bila sewaktu-waktu dibutuhkan.

Pengeringan bertujuan untuk mengurangi kadar air dan mengcegah pembusukan oleh cendawan atau
bakteri. Dengan demikian, bahan dapat disimpan lebih lama dalam stoples
atau wadah yang tertutup rapat. Bahan kering juga mudah dihaluskan bila
ingin dibuat serbuk.

Berikut ini cara mengeringkan bahan obat:

  • Bahan berukuran besar dan banyak mengandung air dapat dipotong-potong seperlunya terlebih dahulu.
  • Pengeringan
    bisa langsung di bawah sinar matahari, atau memakai pelindung
    seperti kawat halus jika menghendaki pengeringan yang tidak terlalu
    cepat.
  • Pengeringan bisa juga dilakukan dengan
    mengangin-anginkan bahan di tempat yang teduh atau di dalam ruang
    pengering yang aliran udaranya baik.

Sifat dan rasa tanaman

Penggunaan tanaman obat ini harus memperhatikan sifat dan rasa tanaman. Sifat dan
rasa tanaman ini berpengaruh terhadap khasiat dan efek samping
pengobatan yang dihasilkan.

Di dalam Traditional Chinese Pharmacology dikenal 4 macam sifat dan 5 macam cita rasa tumbuhan obat,
yang merupakan bagian dari cara pengobatan tradisional timur. Adapun
keempat macam sifat tumbuhan obat itu ialah dingin, panas, hangat, dan
sejuk. Tumbuhan obat yang sifatnya panas dan hangat dipakai untuk
pengobatan sindroma dingin, seperti pasien yang takut dingin, tangan dan
kaki dingin, lidah pucat atau nadi lambat. Tumbuhan obat yang bersifat
dingin dan sejuk digunakan untuk pengobatan sindroma panas, seperti
demam, rasa haus, warna kencing kuning tua, lidah merah atau denyut nadi
cepat.

Lima macam cita rasa dari tumbuhan obat ialah pedas,
manis, asam, pahit, dan asin. Cita rasa ini digunakan untuk tujuan
tertentu karena selain berhubungan dengan organ tubuh, juga mempunyai
khasiat dan kegunaan tersendiri. Misalnya rasa pedas mempunyai sifat
menyebar dan merangsang. Rasa manis berkhasiat tonik dan menyejukan.
Rasa asam berkhasiat mengawetkan dan pengelat. Rasa pahit dapat
menghilangkan panas dan lembab. Sementara rasa asin melunakkan dan
sebagai pencahar. Kadang-kadang ada juga yang menambahkan cita rasa yang
keenam, yaitu netral atau tawar yang berkhasiat sebagai peluruh
kencing.

Perebusan tanaman obat

Proses merebus ini bertujuan untuk mengekstrak atau menarik zat-zat aktif dari dalam
tanaman obat dengan media air. Sebab, air dikenal sebagai zat pelarut
yang baik. Lamanya merebus tanaman herbal tergantung dari tekstur
masing-masing tanaman obat. Jika seratnya halus, seperti bunga melati,
daun pegagan, dan daun kumis kucing, cukup direbus sekitar 15 menit
saja. Untuk tanaman berbahan keras, misalnya kayumanis, cengkih, atau
batang brotowali, perebusan akan memakan waktu lebih lama.

Perebusan umumnya dilakukan dalam pot tanah, pot keramik, atau panic
email,. Pot keramik dapat dibeli di toko obat tradisional Tionghoa.
Panic dari besi, alumunium atau kuningan sebaiknya tidak digunakan untuk
merebus. Hal ini diingatkan karena bahan tersebut dapat menimbulkan
endapan, konsentrasi larutan obat yang rendah, terbentuknya racun atau
menimbulkan efek samping akibat terjadinya reaksi kimia dengan bahan
obat.

Gunakan air yang bersih untuk merebus. Sebaiknya
digunakan air tawar, kecuali ditentukan lain. Cara merebus bahan sebagai
berikut. Bahan dimasukkan ke dalam pot tanah. Masukkan air sampai bahan
terendam seluruhnya dan permukaan air sekitar 30 mm di atasnya.
Perebusan dimulai bila air telah meresap ke dalam bahan ramuan obat.

Lakukan perebusan dengan api sesuai petunjuk pembuatan. Apabila nyala
api tidak ditentukan, biasanya perebusan dilakukan dengan api besar
sampai airnya mendidih. Selanjutnya api dikecilkan untuk mencegah air
rebusan meluap atau terlalu cepat kering. Meski demikian, adakalanya api
besar dan api kecil digunakan sendiri-sendiri sewaktu merebus bahan
obat. Sebagai contoh, obat yang berkhasiat tonik umumnya direbus dengan
api kecil sehingga zat berkhasiatnya dapat secara lengkap dikeluarkan
dalam air rebusan. Demikian pula tumbuhan obat yang mengandung racun
perlu direbus dengan api yang kecil dalam waktu yang agak lama, sekitar
3-5 jam untuk mengurangi kadar racunnya. Nyala api yang besar digunakan
untuk ramuan obat yang dimaksudkan agar pendidihan menjadi cepat dan
penguapan berlebih dari zat yang merupakan komponen aktif tumbuhan dapat
dicegah.

Waktu minum obat

Bila tidak terdapat petunjuk
pemakaian, biasanya obat diminum sebelum makan kecuali obat tersebut
merangsang lambung maka diminum setelah makan. Obat berkhasiat tonik
diminum sewaktu perut kosong, dan obat berkhasiat sedative diminum
sewaktu ingin tidur. Pada penyakit kronis diminum sesuai jadwal secara
teratur. Rebusan obat bisa diminum sesering mungkin sesuai kebutuhan
atau diminum sebagai pengganti teh.

Cara minum obat

Obat biasanya diminum satu dosis sehari yang dibagi untuk 2-3 kali minum.
Umumnya diminum selagi hangat, terutama untuk pengobatan sindroma luar.
Setelah minum obat, pakailah baju tebal atau tidur berselimut supaya
tubuh tetap hangat dan mudah mengeluarkan keringat.

Untuk pengobatan sindroma panas, obat diminum dalam keadaan dingin. Sebaliknya
untuk pengobatan sindroma dingin obat diminum dalam keadaan hangat.
Obat yang sedikit toksik, diminum sedikit demi sedikit tetapi sering.
Tambahkan dosisnya secara bertahap sehingga efek pengobatan tercapai.

Lama pengobatan

Tumbuhan obat yang masih berupa simplisia, hasil pengobatannya tampak lambat,
namun sifatnya konstruktif atau membangun. Hal ini berbeda dengan obat
kimiawi yang hasil pengobatannya terlihat cepat namun destruktif. Oleh
karena itu, obat yang berasal dari tumbuhan tidak dianjurkan
penggunaannya untuk penyakit-penyakit infeksi akut. Tumbuhan obat lebih
diutamakan untuk memelihara kesehatan dan pengobatan penyakit kronis
yang tidak dapat disembuhkan dengan obat kimiawi, atau memerlukan
kombinasi antara obat kimiawi dengan obat dari tumbuhan berkhasiat.

Tak ada ruginya memanfaatkan tanaman herbal dalam keseharian. Mulai dari
meningkatkan seksualitas, menurunkan kadar kolestrol hingga
melangsingkan, herbal bisa dibilang biangnya!

Menurut jurnal kesehatan, herbal Indonesia termasuk nomor dua terbaik di dunia setelah
Brasil. Tak heran jika saat ini, ilmuwan asing mulai meneliti dan
membukukan khasiat herbal Indonesia.

Ya, tanaman herbal memang sangat bisa dijadikan bahan terapi promotif, preventif bahkan kuratif
pada gangguan-gangguan kesehatan. Bisa juga dimanfaatkan sebagai terapi
masalah seksualitas hingga pelangsing, sebagaimana dipaparkan dr. Adji
Suranto , anggota PDPKT DKI (Perhimpunan Dokter Indonesia Pengembang
Kesehatan Tradisional Timur Wilayah DKI) dan dr. Nizmawardini, M.Kes,
pengajar akupunktur (wakil ketua PDPKT DKI) juga herbalis Indonesia
(peneliti PDHMI).

Pasak Bumi

Akar pasak bumi atau Eurycoma longifolia , memiliki kandungan saponin, alkaloid, tannin juga
brusin dan strichnin menambah vitalitas pria serta meningkatkan produksi
testosteron. Bekerja dengan mengingkatkan sirkulasi darah terutama pada
alat kelamin pria, mirip viagra namun relatif lebih aman karena alami.
Selain afrodisiak, akar pasak bumi juga berkhasiat mengobati malaria dan
antikanker payudara.

Jahe Merah

Tanaman herbal ini memiliki manfaat analgetik dan anastesi lebih kuat dibanding jahe putih.
Sebagai peningkat gairah seksual, jahe merah bekerja membuat emosi
lebih tenang sehingga mood dan gairah seksual menjadi lebih baik,
bermanfaat sebagai stimulan gairah seksual pria dan wanita.

Kunyit

Ia bekerja sebagai astringent yang menyejukkan tubuh dan membuat emosi
menjadi lebih baik, mengurangi kelelahan akibat aktivitas tinggi
sehingga lebih tenang.

Bersama adas dan jahe merah, kunyit ampuh
membangkitkan gairah seks untuk pria dan wanita. Sementara kandungan
tanin dan minyak asirinya juga berkhasiat menurunkan kolesterol.

Khasiat lainnya, sebagai anti koagulan sehingga baik dikonsumsi orang dengan gangguan kardiovaskular.

Adas

Foeniculum vulgare Mill. , adalah afrodisiak alami. Baunya khas dan mampu
menghangatkan tubuh serta meningkatkan efektivitas prostaglandin
sehingga meningkatkan gairah seksual.

Pada ibu menyusui, adas juga bermanfaat memperlancar produksi ASI serta menghentikan menstruasi.

Lengkuas Merah

Tanaman yang memiliki khasiat analgetik dan stimulan ini bekerja layaknya
afrodisiak karena berkhasiat memperbaiki metabolisme dan meningkatkan
gairah seksual.

Pada wanita, lengkuas merah juga bermanfaat mencegah keputihan karena mampu mematikan jamur Candida albicans .

Mengkudu

Si Noni ini dapat memperbaiki prostaglandin serta memperlancar buang air
besar. Tak salah jika mengkudu dinobatkan menjadi obat pelangsing
tradisional, kan? Selain itu, ekstrak buah segarnya dapat memperbaiki
sirkulasi darah, menurunkan demam, hipertensi serta gula darah.

Aloe Vera

Lidah buaya (nama populernya) sangat dikenal sebagai penyubur rambut. Namun,
tahukah Anda, aloe vera juga dapat membantu meluruhkan haid?

Dan, di balik itu semua, lidah buaya juga bermanfaat sebagai pelangsing
dengan efek laksatif yang dimilikinya sehingga membantu memperlancar
BAB.

Teh Hijau

Kandungan asam tanatnya menghalangi
absorbsi lemak di lambung dan bersifat laksatif sehingga memperlancar
BAB. Kadar kalium yang tinggi dimilikinya pun memberikan efek diuretik
(sering BAK) sehingga dikatakan sebagai pelangsing yang cukup efektif.

Jangan lupa, kandungan EGCG di dalamnya berguna sebagai anti oksidan yang baik
untuk kesehatan. Mengonsumsi 5 cangkir teh hijau, dapat melancarkan
metabolisme dan membakar sekitar 80 kal energi.

Jati Belanda

Mirip dengan teh hijau, kandungan asam tanat yang dimilikinya mampu
menghambat absorbsi lemak. Ia pun mampu menurunkan aktivitas enzim
lipase sehingga lemak tidak mudah terangkut ke dalam darah.

Efek astringen-nya mengerutkan lapisan dalam usus sehingga menurunkan
penyerapan lemak. Namun ada efek lain dari konsumsi teh jati belanda
yang dapat menekan peristaltik usus, sehingga sebagai pelangsing ia
perlu dikombinasi dengan herbal lain.

Temulawak

Selain terkenal sebagai tanamah obat hepatoprotektor yang berkhasiat
meningkatkan efektivitas kerja hati, temulawak juga mampu memperlancar
emulsi lemak sehingga dikatakan sebagai herbal pelangsing. Kombinasikan
ekstrak temulawak dengan asam jawa untuk rasa dan meningkatkan kemampuan
mengganggu penyerapan lemak.

Sayangnya, kandungan minyak asiri
yang dimilikinya berefek mempercepat pengosongan lambung sehingga dapat
mempercepat rasa lapar.

Kemuning

Daun kemuning dikatakan memiliki kandungan asam tanat yang dapat menghalangi absorbsi lemak di
lambung. Selain sebagai pelangsing, kemuning juga berkhasiat
menghaluskan kulit dan memperlancar datang bulan.

Kunci Pepet

Kunci pepet (kunyit putih atau Kaemferia rotunda L. ), adalah herbal pelangsing.

Rimpang kunci pepet yang mengandung minyak asiri, borneol, sineol, metil
khavikol dan saponin juga bisa dimanfaatkan untuk meluruhkan gas perut
sekaligus mengatasi sakit perut.

Bawang Putih

Konsumsi 2 siung bawang putih segar pagi dan sore dikatakan mampu menurunkan
risiko hiperkolestrolemia. Khasiat anti kanker dan anti trombolitik
(mengurangi plak di pembuluh darah) yang bermafaat menurunkan risiko
penyakit kardiovaskular.

Salam

Daun salam dikatakan mampu menurunkan kolesterol dan juga gula darah sekaligus. Mengonsumsi
rebusan 5 lembar daun salam per takaran saji dapat menjaga kolesterol
dan gula darah tetap stabil. Sedangkan untuk pengobatan bisa
ditingkatkan hingga 7 lembar daun salam.

Khusus untuk pasien diabetes, konsumsi rebusan daun salam sebaiknya diminum setelah makan.

Bengle

Menurut penelitian, bengle mampu meningkatkan aktivitas enzim lipase yg
berfungsi menghidrosis lemak tubuh. Selain itu, meningkatkan aktivitas
enzim lipase yang berfungsi mengurai lemak menjadi asam lemak dan
gliserol. Menghambat enzim lipase pankreatik dalam penyerapan lemak
sehingga lemak dibuang bersama feses. Menghambat biosintesis kolesterol,
menurunkan LDL dan meningkatkan HDL.

Aturan Pakai Si Herbal

Mengonsumsi herbal juga ada aturan pakainya, agar bahan herbal bisa bekerja maksimal. Perhatikan beberapa tips berikut!

  1. Jangan konsumsi herbal bersama dengan obat konvensional (jika masih mengonsumsi obat dokter, konsumsi lebih dari 1-2 jam).
  2. Sesuaikan konsumsi herbal dengan jam piket tubuh, misal herbal yg
    bersifat laksatif sebaiknya dikonsumsi sebelum tidur, agar usus besar
    bekerja maksimal pada pukul 5-7 pagi. Herbal lainnya, dapat diminum
    pukul 9 pagi dan 3 sore (saat lambung kosong).
  3. Konsumsi herbal sebaiknya dengan air hangat.
  4. Herbal mengandung minyak asiri seperti pada rimpang-rimpangan,
    sebaiknya tidak dimasak dan tidak dikeringkan agar tidak hilang.
  5. Herbal tidak menimbulkan efek segera seperti obat konvensional, umumnya
    terapi herbal menunjukkan hasil setelah konsumsi lebih dari 6 bulan.
  6. Bila menggunakan bahan herbal kering, pastikan tidak berjamur dan bisa diidentifikasi.
  7. Merebus bahan herbal sebaiknya menggunakan panci pyrex, stainless steel atau tanah.
  8. Setelah merebus mendidih pertama, kecilkan api 15 menit untuk daun yang
    lembut atau 30 menit utk bahan yang lebih keras (kayu atau biji).
  9. Pencampuran herbal dibatasi maksimum 5 bahan dalam satu ramuan.
  10. Ekstraksi melalui rebusan daun segar 30-40 gr, 10-15 gr daun kering
    atau satu jari rimpang per takaran. Rebus dalam air 2 gelas, setelah
    tinggal 1 gelas, saring dan dikonsumsi.

Semoga informasi bermanfaat bagi anda terlebih yang lebih sering mengkonsumsi obat herbal

Tags:

Share:

Related Post

Leave a Comment

Seedbacklink