BOGORnews,== Adanya wacana Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) dikembalikan lagi ke DPRD mendapat tanggapan Walikota Bogor terpilih Bima Arya Sugiarto. “ Saya tidak setuju kalau pilkada langsung dikembalikan lagi ke DPRD. Ini kemunduran berdemokrasi, “ tegas Bima Arya dihadapan anggota Para Pengawas Pemilu di Chico Cimahpar Kecamatan Bogor Utara Kota Bogor, Rabu (8/1/2014).
Bima menegaskan, bahwa Pilkada dikembalikan bukan pilihan yang tepat, karena alasan-alasannya mudah dipatahkan. Pilkada langsung biayanya besar bukan menjadi alasan. Kalau biaya tergantung banyak hal. Kalau kampanye cerdas dan kerja keras bisa jauh lebih murah, “ tandas Bima Arya.
Sebetulnya menurut Bima, biaya Pilkada bisa ditekan sehemat mungkin, Seperti pilkada Kota/Kabupaten atau Pilgub dilangsungkan serempak berbarengan atau digabung. “ Jangan, berpikir ketika Pilkada dialihkan ke DPRD tidak ada politik uang, justru akan digetok lebih besar, “ tegasnya.
Namun, kata Bima, yang harus dijaga dan dikawal dalam kegiatan Pilkada tersebut, bagaimana warga terlibat dalam proses demokrasi. “ Saya merasakan langsung ketika blusukan keterlibatan warga dalam proses demokrasi, “ ujarnya.
Menurut Bima, blusukan bukan hanya bertujuan untuk mempopulerkan diri. Tapi, untuk berinteraksi dengan masyarakat, sehingga bisa memahami dan mengetahui harapan-harapan dan keinginan masyarakat.
“ Jadi, ketika Pilkada secara langsung, interaksi antara calon dengan rakyat luar biasa. Setiap hari kita berjalan dari subuh sampai tengah malam berinteraksi dengan rakyat, itu sangat luar biasa, “ kata dia.
Pada kesempatan tersebut Bima Arya mengatakan, pihaknya berencana akan membuat buku tentang Pilkada Kota Bogor. Pelaksanaan Pilwalkot yang telah berakhir dengan khusnul khotimah akan kita kupas dalam sebuah buku.
Selain buku, kata Bima, pihaknya juga berencana akan membuat film Pilkada Kota Bogor, “Sudah ada produser film yang siap membuat film tentang Pilkada Kota Bogor, “imbuhnya. (redaksi)
Bima menegaskan, bahwa Pilkada dikembalikan bukan pilihan yang tepat, karena alasan-alasannya mudah dipatahkan. Pilkada langsung biayanya besar bukan menjadi alasan. Kalau biaya tergantung banyak hal. Kalau kampanye cerdas dan kerja keras bisa jauh lebih murah, “ tandas Bima Arya.
Sebetulnya menurut Bima, biaya Pilkada bisa ditekan sehemat mungkin, Seperti pilkada Kota/Kabupaten atau Pilgub dilangsungkan serempak berbarengan atau digabung. “ Jangan, berpikir ketika Pilkada dialihkan ke DPRD tidak ada politik uang, justru akan digetok lebih besar, “ tegasnya.
Namun, kata Bima, yang harus dijaga dan dikawal dalam kegiatan Pilkada tersebut, bagaimana warga terlibat dalam proses demokrasi. “ Saya merasakan langsung ketika blusukan keterlibatan warga dalam proses demokrasi, “ ujarnya.
Menurut Bima, blusukan bukan hanya bertujuan untuk mempopulerkan diri. Tapi, untuk berinteraksi dengan masyarakat, sehingga bisa memahami dan mengetahui harapan-harapan dan keinginan masyarakat.
“ Jadi, ketika Pilkada secara langsung, interaksi antara calon dengan rakyat luar biasa. Setiap hari kita berjalan dari subuh sampai tengah malam berinteraksi dengan rakyat, itu sangat luar biasa, “ kata dia.
Pada kesempatan tersebut Bima Arya mengatakan, pihaknya berencana akan membuat buku tentang Pilkada Kota Bogor. Pelaksanaan Pilwalkot yang telah berakhir dengan khusnul khotimah akan kita kupas dalam sebuah buku.
Selain buku, kata Bima, pihaknya juga berencana akan membuat film Pilkada Kota Bogor, “Sudah ada produser film yang siap membuat film tentang Pilkada Kota Bogor, “imbuhnya. (redaksi)
Leave a Comment