Dampak Pencemaran Lingkungan untuk Kesehatan

fahma Ardiana

0 Comment

Link
Artikel kali ini membahas mengenai beberapa dampak pencemaran lingkungan untuk kesehatan yang perlu kita pelajari dan pahami.

Dampak Pencemaran Lingkungan – Udara yang kita hirup, air yang kita minum, dan tanah tempat kita makan, memainkan peran penting dalam membentuk kesehatan dan kesejahteraan kita.

Tetapi bagaimana jika, alih-alih hanya menjadi sumber vitalitas, polusi juga menimbulkan ancaman kesehatan yang serius?

Lebih dari 12 juta orang di seluruh dunia kehilangan nyawa setiap tahun karena terpapar lingkungan yang tidak sehat. Jadi, apa yang bisa kita lakukan untuk melindungi lingkungan dan diri kita sendiri?

Pembangunan global dan industrialisasi yang meluas telah menjadi kontributor besar bagi beberapa masalah global; pencemaran lingkungan adalah salah satunya.

Bahkan Dinas Lingkungan Hidup Kota Probolinggo pun memiliki tupoksi di Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup.

Dalam artikel ini, kita akan membahas jenis-jenis pencemaran dan dampaknya terhadap kesehatan manusia. Lebih lanjut, kita juga akan melihat bagaimana organisasi dapat mengurangi dampak kesehatan ini melalui ISO 14001.


Apa itu Pencemaran Lingkungan?

Pencemaran lingkungan, yang sering disebut sebagai polusi, adalah kontaminasi atau masuknya zat berbahaya atau polutan ke dalam lingkungan alam, dan menimbulkan masalah serius yang memengaruhi kesehatan dan kesejahteraan manusia, hewan, dan tumbuhan.

Polutan ini dapat berupa zat padat, cair, atau gas, yang menyebabkan dampak buruk, seperti penyakit, kematian, berkurangnya keanekaragaman hayati, perubahan iklim, dan ketidakseimbangan ekologi.

Polusi dapat disebabkan oleh berbagai sumber, termasuk aktivitas industri, praktik pertanian, transportasi, limbah rumah tangga, pertambangan, deforestasi, dan urbanisasi.

Berbagai Jenis Polusi dan Dampak Pencemaran Lingkungan untuk Kesehatan

1. Polusi Udara

Polusi udara terutama disebabkan oleh pelepasan polutan gas berbahaya ke atmosfer. Sumber polutan udara utama yang dihasilkan manusia adalah transportasi dan manufaktur.

Contoh polutan udara meliputi karbon dioksida yang dilepaskan dari pembakaran bahan bakar; benzena, yang terdapat dalam bensin; pelarut kimia yang digunakan di fasilitas dry cleaning, perkloroetilena, dll.

Polutan ini terkait dengan berbagai masalah kesehatan, termasuk penyakit jantung, kanker paru-paru, dan penyakit pernapasan, serta gejala seperti penurunan fungsi paru-paru, iritasi mata dan tenggorokan, serta sakit kepala.

Paparan kronis terhadap polusi udara juga dapat menyebabkan kematian dini. Faktanya, menurut WHO, pada tahun 2019, polusi udara diperkirakan telah menyebabkan 4,2 juta kematian dini di seluruh dunia.

2. Pencemaran Air

Pencemaran air terjadi ketika polutan dilepaskan secara langsung maupun tidak langsung ke aliran air tanpa pengolahan yang memadai, yang menyebabkan perubahan fisik, biologis, dan kimia.

Pencemaran jenis ini terutama disebabkan oleh pembuangan zat kimia ke aliran air tawar, misalnya, melalui tumpahan atau kebocoran dari wadah minyak dan bahan kimia.

Keberadaan polutan dalam air dapat menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan, seperti hepatitis, ensefalitis, gastroenteritis, diare, muntah, sakit perut; bahkan masalah reproduksi dan gangguan saraf.

Pencemaran air dengan logam berat juga dapat mengakibatkan gangguan saraf, dan konsumsi air yang tercemar dapat menyebabkan masalah perkembangan, terutama pada anak-anak.

3. Pencemaran Tanah

Pencemaran tanah, juga dikenal sebagai pencemaran tanah, adalah kontaminasi tanah dengan bahan kimia berbahaya dan beracun.

Pencemaran jenis ini sebagian besar disebabkan oleh tindakan manusia, aktivitas industri, bahan kimia pertanian, dan pembuangan limbah yang tidak memadai.

Bahan kimia yang paling umum terlibat dalam pencemaran tanah adalah hidrokarbon minyak bumi, pelarut, pestisida, timbal, merkuri, dan logam berat lainnya.

Polutan-polutan yang disebutkan di atas berpotensi menimbulkan berbagai dampak buruk bagi kesehatan manusia.

Dampak ini dapat berkisar dari gejala ringan, seperti sakit kepala, iritasi mata, dan ruam kulit hingga kondisi kesehatan yang jauh lebih parah.

Misalnya, kadar timbal yang tinggi di dalam tanah dapat menyebabkan gangguan perkembangan otak anak-anak. Sebaliknya, paparan merkuri meningkatkan kemungkinan kerusakan organ, termasuk kerusakan pada ginjal dan hati.

4. Pencemaran Suara

Pencemaran suara adalah keberadaan kebisingan yang berlebihan, mengganggu, atau tidak diinginkan di lingkungan, yang sering kali disebabkan oleh sumber-sumber seperti transportasi, mesin industri, dan pembangunan perkotaan.

Paparan polusi suara yang berkepanjangan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk stres, gangguan pendengaran, dan gangguan tidur.

Paparan tingkat desibel tinggi yang terus-menerus dapat menyebabkan gangguan pendengaran, hipertensi, gangguan tidur, dan peningkatan stres.

Hal ini juga dapat berdampak negatif pada kesehatan mental, yang menyebabkan kecemasan dan gangguan kognitif. (Fahma Ardiana)

Share:

Related Post

Leave a Comment