Juru bicara G Data, Thorsten Urbanski, mengatakan perusahaanya menghabiskan waktu sepekan untuk melacak pabrikan pembuat ponsel itu, tanpa mendapatkan hasil.
“Produsen ponsel itu tidak disebutkan baik di ponsel itu sendiri maupun dalam dokumen-dokumen lain. Tidak ada sama sekali,” kata dia.
Penelusuran Associated Press menemukan bahwa ponsel itu ditawarkan di sejumlah situs jual beli online terkemuka oleh beberapa perusahaan yang bermarkas di Shenzhen, Cina bagian selatan.
Menurut G Data, program jahat dalam Star N9500 bisa digunakan peretas untuk mencuri data pribadi di dalam ponsel atau secara diam-diam menyalakan kamera atau mikrofon. Data-data yang dicuri lalu dikirim ke sebuah server di Cina.
Leave a Comment