- Disambangi Bima Arya, Pedagang Pasar MA Salmun Siap Ditata
- Meningkatkan Kinerja Jaringan Jalan
- Dialog Interaktif di Udara, Achmad Ruyat Paparkan 11 Program Terbaik RZ
- Tingkatan Mutu Pelayanan, 57 Staf Puskesmas Ikuti Workshop Keselamatan Pasien
- Warga Sukamulya Butuh Bantuan Modal Buat UMKM
- Temui Kyai dan Habib, ZM :RZ akan Jadikan Kota Bogor sebagai Kota Solawat
- Kapolresta Bogor Kota Gelar Tadarusan Khatam Al Quran
- Warga Keluhkan Pelayanan Kesehatan dan Jalur SSA
- Dipuji Warga Mirip Jokowi, Dadang Akui Idolakan Mantan Gubernur DKI
- Cerita Kapolsek Mencari Pemilik Dompet yang Ditemukan Seminggu Lalu
Waria Yang Meninggal Akibat HIV/Aids Miliki e-KTP Dengan Jenis Kelamin Perempuan
BOGORnews.com ::: CILEUNGSI - Wilayah Kecamatan Cileungsi di Timur Kabupaten Bogor, khususnya di Desa Limusnunggal, terdapat banyak warung remang-remang tempat para pekerja seks komersial (PSK). Hal ini sudah menjadi rahasia umum untuk kalangan masyarakat Bogor, walaupun sudah beberapa kali di ratakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (satpol PP), namun Tempat Hiburan Malam (THM) tersebut masih bertahan hingga sekarang, hal ini membuat warga resah, apalagi sebagian PSK tersebut telah terindikasi virus HIV/Aids.
Satgas Linmas Desa Limusnunggal Suminta mengatakan, tahun 2017 kemarin sudah ada tiga orang meninggal yang diduga lantaran terjangkit HIV.
"Ada tiga orang yang meninggal, satu orang warga Kampung Bakom, dan dua orang lagi di Kampung Lengkongbaru," katanya kepada BOGORnews.com, (5/2).
Ia menjelaskan, warga Kampung Bakom tersebut, merupakan seorang laki-laki tulen berusia sekitar 50 tahun yang berprofesi sebagai waria. Namun, anehnya waria yang meninggal tersebut memiliki e-KTP dengan nama Iin dan berjenis kelamin perempuan.
"Saya juga bingung, kenapa dia memiliki e-KTP dengan jenis kelamin perempuan, padahal saya tahu dia itu laki-laki," jelasnya.
Doyok, sapaan akrabnya menginginkan, agar Muspika Cileungsi melakukan langkah-langkah yang lebih baik, agar virus HIV ini tidak menular ke masyarakat.
"Bukan hanya mendata, dan mengobati yang terjangkit HIV saja, harus ada himbauan, upaya pencegahan, dan sosialisasi kepada warga agar tidak tertular penyakit ini," keluhnya
Sementara itu, Camat Cileungsi Renaldi mengungkapkan, Muspika Cileungsi sudah melakukan upaya-upaya untuk menangani penyebaran HIV di Limusnunggal tersebut, khususnya yang dilakukan oleh UPT Puskesmas Cileungsi.
"Puskesmas juga sudah membuka klinik cinta untuk konsultasi dan pengobatan para penderita HIV," paparnya
Ia menerangkan, pihaknya pun selalu berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor mengenai perkembangan-perkembangan soal HIV/Aids yang terjadi di Limusnunggal.
"Kami juga selalu berkoordinasi mengenai masalah ini," ujarnya
Saat ditanya mengenai salah satu waria korban HIV yang memiliki e-KTP berjenis kelamin perempuan, dirinya menambahkan, akan segera mendalami hal ini.
"Untuk masalah itu, nanti akan segera kami dalami." Tukasnya *(Anwar Mustopa)
Video Playlist
Berita Terkait
