AS Kucurkan US$ 2 M Untuk WiFi di Sekolah

Dengan semakin berkembangnya INTERNET sekarang ini, semakin berkembang pula pemanfaatan INTERNET dalam upaya manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Salah satunya adalah memanfaatkan INTERNET dalam dunia usaha mereka. Dengan semakin banyak orang yang memanfaatkan/menggunakan INTERNET, juga membuka peluang tersendiri. Seperti peluang untuk menyediakan jasa layanan INTERNET ( ISP ), warung INTERNET ( warnet ), VoIP ( voice over internet protocol ), dan lain sebagainya.Kini menyebarkan akses internet lebih dipermudah dengan menggunakan wireless fidelity atau yang disebut dengan Wi-Fi. Wi-Fi, adalah singkatan dari wireless fidelity, merupakan pengembangan dari istilah Hi-Fi, sebuah teknologi jaringan nirkabel yang digunakan di seluruh dunia. Wi-Fi mengacu pada sistem yang menggunakan standar 802.11, yang dikembangkan oleh Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) dan dirilis pada tahun 1997. Istilah Wi-Fi, yang dieja sebagai alternatif WaiFi, Wai-fi, Waifi, atau waifi, didorong oleh Aliansi Wi-Fi, sebuah kelompok perdagangan yang dirintis komersialisasi teknologi. Dan kini dapat kita temui dibeberapa lokasi perbelanjaan, cafe, toko atau kampus yang berlogo Wi-Fi Gratis sehingga kini begitu mudahnya kita mengakses internet dari manapun dengan gratis.

Akses internet gratis melalui jaringan WiFi bukan hanya milik kampus saja. Sekolah dari jenjang dasar hingga menengah ke atas juga mesti mendapatkan hal tersebut. Hal inilah yang tengah dikejar Pemerintah Amerika Serikat agar sekolah-sekolah di seluruh negara bagian memiliki jaringan WiFi.

Pemerintah AS berencana mengalokasikan dana US$ 1 miliar pada 2015 dan US$ 1 miliar lagi untuk 2016 guna menyediakan jaringan WiFi ke sekolah. Pemerintah AS berharap, dalam dua tahun ke depan, bakal ada 10 juta siswa di sekolah yang terhubung ke internet melalui jaringan WiFi.

“Tiga dari lima sekolah di AS tidak memiliki WiFi yang mereka butuhkan. Pasalnya, belum ada dana tersedia untuk menghadirkan WiFi tahun lalu,” kata Tom Wheeler, ketua Komisi Komunikasi Federal (FCC) AS.

Rencananya, seperti dikutip dari Computer World, pemerintah juga akan menghadirkan infrastruktur dial up untuk jaringan broadband. Sedangkan jaringan WiFi ditujukan agar tablet dan smartphone yang dibawa siswa ke sekolah bisa terhubung ke ‘internet sehat.’

Program infrastruktur ini berada dalam lingkup E-Rate, suatu program pendanaan untuk jaringan internet di sekolah dan perpustakaan di AS. Program tersebut di bawah unit kerja FCC sejak 1996 silam.

Pada Februari lalu, sempat ada survei yang disponsori oleh sekelompok industri IT yang menunjukan, 83 persen warga Amerika Serikat mendukung adanya upaya membawa jaringan internet yang lebih cepat ke sekolah-sekolah. Bahkan dari 69 persennya rela memberikan uangnya untuk mendukung hal tersebut.

Semoga kedepan negeri ini dapat mengikuti negeri paman sam agar pendidikan dinegeri ini tidak terbelakang dan awam terhadap informasi
Sumber : Beberapa Sumber

Leave a Comment